Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Di Batas Sore

Alfan Majid Dari hati alam langit pun membiru dan awan-awan bergerak menari menghiasi sore yang lugu Sore yang merekah kini tiba di pelabuhan kita jingganya menembus lewat nafas yang dingin menuju jantung pelabuhan seorang gadis dalam diri yang matanya seayu batas sore senyumnya pun akan diingat anak-anak ombak dan anak-anak rinduku yang berguguran Di sini perahu tampak kecil Seperti aku menghafal setiap langkah mundurmu yang mencari jarak antara matahari dan bulan maka sampailah rasaku menjadi senja di pelabuhan melepaskanmu berlayar di bulan yang tampak kecil namun layarmu berkibar di sepanjang semesta meninggalkanku di batas sore dan batas kemampuan

Awal Kemarau

Alfan Majid Hujan turun membagi kasih Pada tanah yang kering Dan jiwa yang menunggu gelisah disapu rintik yang besar Lengkungan tanah yang sepi Riang terisi penuh oleh rintik yang basah mengajakku bersabar atas musim bila kemarau tertidur Rintik itu pasti akan memelukmu Namun mendung di atas menyahut pilu Aku akan habis dan pergi Lengkungan tanah yang gemetar menatap rintik hujan dan kepergiannya yang kelabu Awal  musim kemarau Aroma hujan kembali hanya bau yang membekas diantara debu-debu kering dan aku