Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Kasihmu Ibu

Alfan Majid Sepanjang sajadah masa Selembut kain sutra Seluruh waktu yang menjadi saksinya Engkaulah cahaya pelipur laraku yang merawatku sepenuh cintamu membesarkanku dengan kelembutanmu Sepanjang waktu pagi Engkau bagaikan mentari yang membangunku dengan penuh kehangatan mempersiapkan segala keperluan sekolahku meski lelah dan letih masih membayang di wajahmu namun engkau tetap bersabar dengan tingkahku Sedalam waktu malam Selepas engkau bekerja membantu ayah Dikala tidur lelapku Pernah aku mengintip gerai tangismu di atas sajadah putih Melantunkan doa Memohon segala keselamatan untuk anak-anakmu Kasihmu Ibu Terbentang luas dan panjang disetiap aku terbangun Memberi kehangatan di setiap nafasku mengalun Memelukku bagaikan lembut kain sutra Memberikan segalanya untukku sepanjang masa Kasihmu ibu Sepanjang masa dan aku tak tahu apa jadinya diriku tanpamu

Abadi Kisahmu

                                                                          Alfan majid Pernah kubaca berlembar-lembar kisahmu Mulai dari kertas kusam sejarahmu Takan kulupa tangis sendu masa lalumu Pejuang lama, pupus mengaharum dalam kandungmu Pernah kubaca berlembar-lembar kisahmu Di tengah perjalanan kata yang panjang Ku sebut kau bangkit menyambut satu kenyataan Menyebut kita satu rasa, satu tanah dan sebangsa Pernah kubaca berlembar-lembar kisahmu Siang malam berkali kusebut namamu Seperti orang-orang dulu yang berucap sejuta kali kata Kata yang berjiwa, berteriak-teriak meminta merdeka Pernah kubaca berlembar-lembar kisahmu Di tengah kalimat aku berdiri dan berteriak Merdeka ! Merdeka ! Merdeka ! Merdeka aku, kamu , tanah air dan bangsaku Bangsa yang jika kuikuti kisahnya Langkahku takan lagi meragu pada satu nyawa dalam diri Bahwa aku terlahir di atas tanah yang diperebutkan Bahwa aku tumbuh di samping peluk-peluk indah lautan Menjujung langit